cover
Contact Name
Muhammad Syafar
Contact Email
m.syafar@uinbanten.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alqolam.journal@uinbanten.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
ALQALAM
ISSN : 14103222     EISSN : 2620598X     DOI : -
ALQALAM (e-ISSN: 2620-598X; p-ISSN: 1410-3222) is a journal published by the Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-INDONESIA. ALQALAM is an academic journal published twice a year (every six months). ALQALAM had been accreditated by Ministry of Education and Culture No. 80/DIKTI/Kep./2012, 13 Desember 2012. This journal focuses on specific themes of Islamic Studies.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003" : 7 Documents clear
PENDIDIKAN ISLAM DI KESULTANAN ACEH H.M. Syadli Z.A.
Al Qalam Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.882 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v20i96.655

Abstract

Pribadi dan tingkah laku Rasulullah saw. Merupakan teladan bagi kaum Muslimin dalam segala aspek kehidupan. Karena fungsi utama profetis beliau tak lain sebagai pendidik umat, maka tradisi beliau dalam mendidik umat sangat diperhatikan kaum muslimin untuk diterapkan dari generasi ke generasi, dari satu negeri ke lain negeri. Sumber yang jelas, tegas, murni, dan terjaga orisinalitasnya ini membuat pendidikan Islam senantiasa mendapat basis-basis dan tujuan-tujuan yang terang, bahkan prosedur operasional yang rinci dan subtil, betapapun jauhnya jarak waktu dan ruang antara Sang teladan dengan para pelaksana pendidikan Islam tersebut.Bumi Nangroe Aceh Darussalam menjadi bukti perkataan di atas. Islam masuk, mengakar, dan berkembang di daerah yang terkenal dengan julukan Serambi Mekah itu, bukan dengan kekuatan nyata para tentara, melainkan lewat kekuatan pena dan lisan para guru dan pendidik. Tradisi pendidikan Islam yang ditanam benih-benihnya oleh para pelopor masuknya Islam ke bumi Aceh terus dirawat dan dipertahankan oleh putra-putra Aceh, baik sebagai pribadi-pribadi maupun lewat institusi-intitusi pendidikan.Penulis, dengan menggunakan metodologi kajian historis, mengungkapkan nilai-nilai pendidikan Islam yang diserap dari diri Sang Teladan, yaitu Muhammad saw, dan diterapkan oleh ulama Aceh sepertui Hamzah Fansuri, Samsudin Sumatrani, Nuruddin ar-Raniri, dan Abdurrauf Singkel, serta oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam dengan nama khas Aceh seperti Meunasah, Dayah, Rangkang dan Bale, yang untuk rentang waktu yang lama telah membuat Kesultanan Aceh sebagai pusat pendidikan Islam di Asia Tenggara. Di akhir kajian, penulis secara selintas mengungkap beberapa pembaruan terhadap lembaga-lembaga tersebut seiring dengan perkembangan politik yang terjadi.Kata Kuci : Pendidikan, Islam, Kesultanan Aceh, Ulama, Meunasah, Rangkang.
PEMERATAAN PENDAPATAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM M. Yunus Ghozali
Al Qalam Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1794.39 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v20i96.649

Abstract

Sistem ekonomi Islam berbeda sama sekali dengan sistim ekonomi sekuler yang menguasai dunia saat ini. Pasalnya sistim ekonomi Islam tidak bertujuan semata-mata materi, melainkan pada konsep kesejahteraan dan kehidupan yang baik (hayatan thayyibah). Selain itu ekonomi Islam menekankan pentingnyaa tolong menolong, persaudaraan dan keadilan, baik materi mapun rohani yang ditunjukan kepada seluruh ummat manusia.Para ulama, dalam hal ini dituntut memikirkan agar ajaran Islam diamalkan secara murni dan sungguh-sungguh, termasuk masalah ekonomi. Pada gilirannya nanti, apabila mereka mau melaksanakan (sistim ekonomi Islam tsb.), maka pemerataan pendapatan dalam persefektif Islam dimungkinkan dapat tercapai.Kata Kunci: Ekonomi Islam, pemerataan pendapatan, hukum Islam, dan etika
SOSIALISASI AGAMA DI LINGKUNGAN KELUARGA MUSLIM Musa Sueb
Al Qalam Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.078 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v20i96.656

Abstract

Dalam proses pembangunan manusia Indonesia, agama memiliki kedudukan penting dan utama dalam upaya membentuk kualitas manusia dan masyarakat yang maju dan mandiri. Melalui pembangunan agama yang terpadu dengan bidang-bidang lainnya, di harapkan dapat tewujud manusia dan masyarakat Indonesia yang utuh. Jasmaniyahrohaniah, material-spiritual sehingga masyarakat kita dapat semakin tumbuh dan berkembang sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dan tetap berlandaskan pada budaya dan falsafah Pancasila.Sebagaimana kita lihat masyarakat Lampung merupakan masyarakat yang heterogen, yaitu masyarakat yang di dalamnya terdapat satuan-satuan sosial dan budaya secara relatif berdiri sendiri atau biasa disebut sebagai masyarakat majemuk, masyarakat demikian itu secara struktural memiliki sub-sub kebudayaan. Sejalan dengan hal itu, secara konseptual dan dalam prespektif sosiologis, sosialisasi agama di lingkungan keluarga pada dasarnya merupakan salah satu proses penting untuk membentuk masyarakat atau bangsa yang berbudaya. Mengingat bahwa melalui lingkungan keluarga inilah anggota maryarakat memperoleh bimbingan dan arahan yang paling awal, yang dalam bentuk prilaku tidak saja dalam hal kebiasaan berbicara bertingkah laku dan brsikap, tetapi juga dalam proses hal pengalaman dan penghayatan nilai-nilai moral dan agama dalam arti luas.Atas dasar pemikiran dan latar belakang itu maka suatu studi tentang sosialisasi agama di lingkungan keluarga Islam di Kota Bandar Lampung menjadi penting dan sangat menarik untuk diteliti, terutama dilihat dari aspek pengembangan ilmu agama Islam dan hasil penelitian ini dapat diharapkan sebagai kebijakan untuk menengahi masalah pembinaan dan pengembangan masyarakat beragama di perkotaan.Penelitian ini merupakan pendekatan yang menggunakan cara memilih keluarga yang berbeda dalam kota dan yang berdomisili di lingkungan yang berbeda, yang penempatannya dilakukan secara sengaja, untuk dua keluarga di Kaliawi dan Keluarga di Perumahan Way Halim, pengambilan data menggunakan cara pengamatan dan wawancara mendalam yang disusun atas dasar pedoman wawancara dan disesusaikan dengan kondisi lapangan.Penelitian ini merupakan studi kasus yang besifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan realitas sosial dengan menerapkan teori dan konsep-konsep yang telah dikembangkan oleh para ilmu sosial, terutama di kaji dari aspek sosiologi dan agama Islam.Dari hasil analisa laporan penelitian mengenai sosialisasi Agama di Lingkungan Keluarga Islam dapat disimpulkan sebagai berikut:Pertama sosialisasi agama di lingkungan keluarga Islam berlangsung karena ada dua faktor penting, yaitu faktor keluarga dan faktor lingkungan sosial termasuk juga pengaruh berbagai kegiatan lembaga sosial keagamaan. Sosialisasi agama dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh bimbingan, pendidikan dan pengawasan dari orang tua, baik bapak maupun ibu mereka masing masing. Posisi orangtua berfungsi sebagai daya dorong dan sekaligus daya tolak terhadap perkembangan anak, termasuk juga dalam hal pemahaman dan pengalaman agamanya.Kedua pendidikan formal disekolah dan lingkungan sosial (lembaga sosial keagamaan) merupakan pranata sosial dari luar keluarga yang ikut menetukan pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan agama anak. Demikian juga halnya faktor luar keluarga tersebut ikut mempengaruhi proses sosialisasi agama yang akan menentukan tingkat pemahaman dan pergaulan sosialnya.Ketiga Dalam proses sosialisasi Islam di lingkungan keluarga di perkotaan (kasus di Kaliawi dan Perumnas) tampak beragam, pendidikan dan pengalaman orang tua dengan proses sosialisasi agama anak-anak mereka. Makin cepat perkembangan maryarakat perkotaan, semakin besar tantangan dan pengaruhnya terhadap proses sosialisasi agama di lingkungan Islam.Kata Kunci: Sosialisasi Agama, Keluarga Muslim.
PENGELUARAN KONSUMSI Baihaqi, Wazin
ALQALAM Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1315.691 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v20i96.650

Abstract

Berbeda dengan ekonomi sekuler yang bersandar pada positivisme yang bebas nilai, ekonomi Islam justru bersandar pada serangkaian aturan etik yang terdapat dalam Al Qur'an. Tetapi ekonomi Islam bukan semata-mata ekonomi normatif. Perangkat hukum melalui ijma dan qiyas mampu menterjemahkan konsep ekonomi dalam Al Quran ke dalam bentuk yang lebih operasional. Dengan demikian konsep ekonomi yang lebih operasional ini pun tidak melepaskan diri dari pengamatan-pengamatan objektif sesuai jaman.Selain mengatur aspek-aspek produksi dan sirkulasi, ekonomi Islam pun mengatur aspek-aspek konsumsi. Khusus mengenai pengeluaran konsumsi, Islam melarang perbuatan mubazir (boros) dan bakhil (kikir) serta menganjurkan pengeluaran komumsi yang pertengahan dan sederhana. Anjuran dan larangan tentang pengeluaran komsumsi ini tidak hanya berpengaruh terhadap kehidupan setiap manusia secara individual tetapi juga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat secara lebih luas, seperti pada proses produksi, tersedianya lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi.Rangsang kognitif mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku. Artinya setiap pengetahuan yang dimiliki dan kemudian dipahami individu akan berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilakunya. Karena itu agar terhindar dan perbuatan mubazir dan bakhil, maka setiap muslim perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mkup tentang pengeluaran konsumsi menurut etika ekonomi Islam.Kata kunci: Konsumsi, Etika, Ekonomi, Islam
METODOLOGI DAN CORAK TAFSIR MODERN Ace Saefudin
Al Qalam Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1483.697 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v20i96.651

Abstract

Agama yang mempunyai kitab suci tidak bisa dilepaskan dari diskusi tentang kitab sucitrya. AI-Qur'an yang menjadi kitab suci umat Islam, merupakan hasil dari proses panjang melalui beberapa generasi dan kemudian muncul teks standar sebagai pedoman pencetakan kitab suci tersebut. Proses ini dikenal dengan sejarah al-Qur'an (tarikh al-Qur'an).Berkenaan dengan sejarah al-Qur'an, penelitian kritis terhadapnya belum memperoleh perhatian serius sarjana Muslim maupun sarjana Barat. Pembicaraan tentang sejarah teks melibatkan beberapa hal, yaitu susunan surat dan ayat, serta pengkodifikasian al-Qur'an menjadi mushhaf Usmani berikut penyempurnaan tanda baca. Selain penelitian tentang teks al-Qur'an, dilakukan dengan pengkajian terhadap penafsiran Muslim terhadap teks al-Qur'an (tafsir). Karya Ignaz Goldziher; Die Richtungen der Islamischen Koranauslegung (1920), telah berupaya mengungkapkan beberapa madzhab penafsiran yang ada semenjak munculnya tafsir sampai Muhammad Abduh. Tetapi penelitiannya disebut Jansen kurang lengkap karena kurang kepustakaan yang telah digunakan.Jansen dalam penelitiannyaa telah membagi karya tafsir modern ke dalam tiga kelompok. Pertama, tafsir yang mengadopsi ilmu pengetahuan modern sebagai upaya untuk membuktikan bahwa ilmu pengetahuan modern tidak bertentangan dengan al-Qur'an yang disebut dengan Tafsir 'ilmi. Kedua, tafsir yang diperuntukan untuk membantu pembaca dalam memahami al-Qur'an yang disebut dalam kelompok Tafsir filologis. Ketiga, tafsir yang bersinggungan dengan perbuatan umat Islam yang disebut dengan Tafsir Praktis.Kata Kunci: Metodologi dan Corak Tapsir Modern adalah aktual praktis
PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN SHAHABAT DAN TABI'IN DALAM MENGINTERPRETASIKAN AL-HADITS Sohari, Sohari
Al Qalam Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1253.135 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v20i96.653

Abstract

Al-hadits sebagai sumber hukum yang kedua setelah-al-Qur'an, dalam aplikasinya di masyarakat terdapat persepsi yang berbeda, terutama dalam memahami beberapa ucapan Nabi (Hadits) sehingga antara Shahabat yang satu dengan yang lainnya terkadang terjadi pro dan kontra.Dalam memahami teks hadits di atas para shahabat terdapat perselisihan faham, ada yang memahami bahwa menulis dan mencatat al-Hadits pada masa itu adalah haram, ada pula yang memahami hadits tersebut merupakan kehati-hatian shahabat supaya tidak mencampur aduk antara al-Qur'an dan hadits, sehingga menurut pemahaman kedua ini boleh saja mencatat dan meulis al-Hadits sekaligus meriwayatkannya kepada orang lain.Perbedaan pemahaman tersebut terjadi hingga pada masa tabi'in, hanya saja sikap tabi 'in nampaknya tidak terlalu tekstual sehingga mereka berpikir secara luas dan berwawasan ke depan. Hal ini terbukti dengan adanya pembukuan al-Hadits dimasa Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz.Penelitian ini menggunakan Library Research, menelaah buku-buku yang ada kaitannya dengan peneliatian ini.Kesimpulannya adalah: Bahwa penalaran shahabat dalam menerima dan meriwayatkan hadits sangat patuh dan hati-hati sekali, di samping itu masih bersifat tekstual, karena khawatir menyalahi aturan yang telah ditetapkan Rasul. Sedangkan para tabi'in pada dasarnya hampir sama, hanya saja yang membedakan adalah para tabi'in ternyata dalam memahami hadits lebih luas lagi yaitu tidak hanya tekstual tetapi juga kontekstual.Kata Kunci: Perbedaan pemahaman, shahabat, tabi'in, interpretasi hadits
EKSPERIMEN AHLI HIKMAH TERHADAP AYAT-AYAT MUJARRABAT M. Athoullah Ahmad
Al Qalam Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1907.271 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v20i96.654

Abstract

Pembicaraan spiritual masih belum mendapat tempat dengan semestinya pada masa silam, sehingga terdapat kekurangseimbangan antara kepentingan lahiriyah dan batiniyah. Ahli hikmah dahulu pernah berperan banyak dalam mengungkapkan kehidupan di balik kenyataan. Dalam al-Qur'an banyak ditemui ayat-ayat yang berhubungan dengan hikmat. Sumber hikmat adalah Allah yang diberikan kepada manusia pilihan-Nya, yakni para Nabi dan Utusan serta Auliya.Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai potensi untuk mengetahui berbagai dimensi alam gaib sesuai kemampuan dan kesanggupan menangkap sinyal-sinyalnya.Menurut penelitian para ahli hikmat, banyak yang mengandung nilai spritual yang apabila diamalkan sesuai ketentuan yang berlaku, maka akan menimbulkan energi yang sangat dahsyat. Hal ini dilakukan melalui keyakinan dan dijalankan dengan mujahadah dan riyadhah.Dari ayat-ayat yang mengandung energi spiritual tinggi antara lain Basmalah, sebagai ayat pertama fatihat al-Kitab, mengandung asma Ilahi, yakni Allah, dengan dua sifatnya al-Rahman dan al-Rahim. Andalan lain ayat Kaf Ha Ya 'Ain Shad berpasangan dengan Ha Mim 'Ain sin Qaf. Dalam ayat yang sangat bermakna menurut ahli hikmat adalah ayat yang terdapat di dalamnya sepuluh huruf Qaf. Ayat al-Kursi merupakan andalan yang tak terperikan, sehingga dalam batas bacaan tertentu akan sampai kepada apa yang diharapkan. Begitu pula ayat Hasbunallah wa ni'mal wakil, merupakan pusaka yang sangat berarti dalam menggapai cita-cita.Kata kunci: Ahli Hikmah, Ayat-Ayat Al-Qur’an, Basmalah, Kaf Ha Ya Ain Shaad, Sepuluh Qaf Dalam Beberapa Ayat, Ayat Al-Kursi dan Hasbunallah.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2003 2003


Filter By Issues
All Issue Vol. 40 No. 2 (2023): July-December 2023 Vol. 40 No. 1 (2023): January-June 2023 Vol. 39 No. 2 (2022): July-December 2022 Vol. 39 No. 1 (2022): January-June 2022 Vol. 38 No. 2 (2021): July-December 2021 Vol 38 No 1 (2021): January - June 2021 Vol 37 No 2 (2020): July - December 2020 Vol 37 No 1 (2020): January - June 2020 Vol 36 No 2 (2019): July - December 2019 Vol 36 No 1 (2019): Januari - Juni 2019 Vol 35 No 2 (2018): July - December 2018 Vol 35 No 1 (2018): January - June 2018 Vol 35 No 1 (2018): January - June 2018 Vol 34 No 2 (2017): July - December 2017 Vol 34 No 2 (2017): July - December 2017 Vol 34 No 1 (2017): January - June 2017 Vol 34 No 1 (2017): January - June 2017 Vol 33 No 2 (2016): July - December 2016 Vol 33 No 2 (2016): July - December 2016 Vol 33 No 1 (2016): January - June 2016 Vol 33 No 1 (2016): January - June 2016 Vol 32 No 2 (2015): July - December 2015 Vol 32 No 2 (2015): July - December 2015 Vol 32 No 1 (2015): January - June 2015 Vol 32 No 1 (2015): January - June 2015 Vol 31 No 2 (2014): July - December 2014 Vol 31 No 1 (2014): January - June 2014 Vol 31 No 1 (2014): January - June 2014 Vol 30 No 3 (2013): September - December 2013 Vol 30 No 3 (2013): September - December 2013 Vol 30 No 2 (2013): May - August 2013 Vol 30 No 1 (2013): January - April 2013 Vol 30 No 1 (2013): January - April 2013 Vol 29 No 3 (2012): September - December 2012 Vol 29 No 3 (2012): September - December 2012 Vol 29 No 2 (2012): May - August 2012 Vol 29 No 2 (2012): May - August 2012 Vol 29 No 1 (2012): January - April 2012 Vol 28 No 3 (2011): September-December 2011 Vol 28 No 3 (2011): September-December 2011 Vol 28 No 2 (2011): May - August 2011 Vol 28 No 2 (2011): May - August 2011 Vol 28 No 1 (2011): January - April 2011 Vol 28 No 1 (2011): January - April 2011 Vol 27 No 3 (2010): September - December 2010 Vol 27 No 3 (2010): September - December 2010 Vol 27 No 2 (2010): May - August 2010 Vol 27 No 1 (2010): January - April 2010 Vol 27 No 1 (2010): January - April 2010 Vol 26 No 3 (2009): September - December 2009 Vol 26 No 2 (2009): May - August 2009 Vol 26 No 2 (2009): May - August 2009 Vol 26 No 1 (2009): January - April 2009 Vol 26 No 1 (2009): January - April 2009 Vol 25 No 3 (2008): September - December 2008 Vol 25 No 3 (2008): September - December 2008 Vol 25 No 2 (2008): May - August 2008 Vol 25 No 2 (2008): May - August 2008 Vol 25 No 1 (2008): January - April 2008 Vol 25 No 1 (2008): January - April 2008 Vol 24 No 3 (2007): September - December 2007 Vol 24 No 2 (2007): May - August 2007 Vol 24 No 2 (2007): May - August 2007 Vol 24 No 1 (2007): January - April 2007 Vol 24 No 1 (2007): January - April 2007 Vol 23 No 3 (2006): September - Desember 2006 Vol 23 No 3 (2006): September - Desember 2006 Vol 23 No 2 (2006): May - August 2006 Vol 23 No 2 (2006): May - August 2006 Vol 23 No 1 (2006): January - April 2006 Vol 22 No 3 (2005): September - December 2005 Vol 22 No 2 (2005): May - August 2005 Vol 22 No 2 (2005): May - August 2005 Vol 22 No 1 (2005): January - April 2005 Vol 22 No 1 (2005): January - April 2005 Vol 21 No 102 (2004): September - December 2004 Vol 21 No 102 (2004): September - December 2004 Vol 21 No 101 (2004): May - August 2004 Vol 21 No 101 (2004): May - August 2004 Vol 21 No 100 (2004): January - April 2004 Vol 21 No 100 (2004): January - April 2004 Vol 20 No 98-99 (2003): July - December 2003 Vol 20 No 97 (2003): April - June 2003 Vol 20 No 97 (2003): April - June 2003 Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003 Vol 20 No 96 (2003): January - March 2003 Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002 Vol 19 No 95 (2002): October - December 2002 Vol 19 No 94 (2002): July - September 2002 Vol 19 No 94 (2002): July - September 2002 Vol 19 No 93 (2002): April - June 2002 Vol 19 No 92 (2002): January - March 2002 Vol 19 No 92 (2002): January - March 2002 Vol 18 No 90-91 (2001): July - December 2001 Vol 18 No 90-91 (2001): July - December 2001 Vol 18 No 88-89 (2001): January - June 2001 Vol 17 No 87 (2000): Oktober - December 2000 Vol 17 No 87 (2000): Oktober - December 2000 Vol 17 No 86 (2000): July - September 2000 Vol 17 No 86 (2000): July - September 2000 Vol 17 No 85 (2000): April - June 2000 Vol 14 No 74 (1998): September - October 1998 Vol 13 No 72 (1998): May - June 1998 Vol 13 No 72 (1998): May - June 1998 Vol 13 No 68 (1997): November - Desember 1997 Vol 13 No 67 (1997): September - Oktober 1997 Vol 13 No 67 (1997): September - Oktober 1997 Vol 13 No 66 (1997): Juli - Agustus 1997 Vol 13 No 66 (1997): Juli - Agustus 1997 Vol 11 No 63 (1997): Maret - April 1997 Vol 11 No 62 (1996): September - Oktober 1996 Vol 11 No 62 (1996): September - Oktober 1996 Vol 11 No 59 (1996): Maret - April 1996 Vol 11 No 59 (1996): Maret - April 1996 Vol 11 No 58 (1996): Januari - Februari 1996 Vol 10 No 56 (1995): September - October 1995 Vol 10 No 56 (1995): September - October 1995 Vol 10 No 55 (1995): July - August 1995 Vol 10 No 54 (1995): May - June 1995 Vol 10 No 54 (1995): May - June 1995 Vol 10 No 53 (1995): March - April 1995 Vol 10 No 52 (1995): January - February 1995 Vol 10 No 52 (1995): January - February 1995 Vol 10 No 51 (1994): November - Desember 1994 Vol 10 No 51 (1994): November - December 1994 Vol 10 No 50 (1994): September - October 1994 Vol 4 No 15 (1988): September - October 1988 More Issue